Pencairan JHT Jamsostek

Kemaren adalah hari yang menyenangkan karena saya berhasil mencairkan JHT Jamsostek saya. Prosesnya agak ribet dan cape deh. Makanya kita kudu sabar.

Nah, kalau temen-temen pengen banget mencairkan JHT Jamsostek, inget dulu ya syaratnya:

1. Harus sudah berhenti bekerja dengan kepesertaan Jamsostek minimal 5 tahun dan masa tunggu 1 bulan. (Tadinya sih sampe 6 bulan, tapi mungkin karena banyak diprotez, kebijakan ini dirubah). Atau kita jadi PNS, atau keluar negeri atau apa lagi ya... hiks lupa. Lihat aja deh di www.jamsostek.co.id
Walaupun masih kerja bisa juga diambil kok. Banyak yang begitu, walaupun secara prosedural Jamsostek nggak boleh.

2. Bawa dokumen-dokumen penunjangnya, yaitu:
a. Surat keterangan dari perusahaan kalau kita udah keluar, paklaring atau apa tuh namanya...
b. Kartu Keluarga
c. KTP
d. Kartu KPJ Jamsostek asli
Nah, jangan lupa, difotokopi dulu. Ntar yang dikasih kesana yang fotokopi aza (kecuali kartu Jamsostek). Yang asli kalo nggak ditanya ya, diemin aja. Kalau ditanya, ya tinggal tunjukkin.

3. Siapkan senyum memasuki pos satpam, biasanya dekat pintu. Nah, bilang aja kalau kita pengen mencairkan dana JHT Jamsostek. Ntar Pak Satpam bakal ngecek kelengkapan dokumen kita. Habis itu, kita disuruh ngisi formulir:
a. Pengajuan Pencairan JHT
b. Surat keterangan belum bekerja lagi, dibubuhi meterai Rp. 6000,- aja. (Yang masih kerja? Bisa-bisanya aja.)

4. Kalau sudah, tinggal nunggu antrian untuk dipanggil. Biasanya kita disuruh nunggu antara 2 hari sampe seminggu. Walaupun di blog sebelah ada yang pengalaman bisa mencairkan dalam waktu 1 jam, ya... percaya aja deh, mungkin dia lagi beruntung. Kalau saya sendiri sih masukkin berkas tanggal 3 April, dapet duitnya tanggal 23 April. Soalnya katanya punya saya agak sedikit bermasalah. He... he...

Tambahan: Jamsostek sih emang udah online, tapi kalau mau mencairkan belum tentu bisa di semua cabang. Tapi, kalau cuma cek saldo, di cabang mana aja bisa.

And buat kamu yang muslim, jangan lupa, JHT Jamsostek ada bunganya. Dan bunganya juga cukup menggiurkan. Punya saya aja total 3.1 juta, bunganya nyampe 900 ribu. Sebenernya sih lumayan buat beli hp udah dapet yang lumayan keren. Tapi ingat, di akhirat...bisa-bisa nanti menyesal. Nih dia ayatnya (nggak papa kan nge dalil dikit?):

Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa. (Qur'an surat Al Baqarah 275-276)

Tapi bagi yang non-muslim, menikmati bunga/riba juga bukan perbuatan terpuji lho. Contohnya di Imamat pasal 25 ayat 36, "Janganlah engkau mengambil riba atau bunga uang daripadanya, melainkan engkau harus takut Allahmu, supaya saudaramu dapat hidup diantaramu."

Comments

hermawan said…
trus gimana tu duit jamsosteknya.. boleh diambil ndak tu wong riba gitu???
kalo duit riba disedekahin nggak haram to..
Anonymous said…
Duit jamsostek ngapain ga diambil, lha wong di dalamnya ada hak kita. Tiap bulan kan gaji kita dipotong.
Untuk riba nya, salurkan saja ke lembaga sosial, tapi ga usah diniatkan sebagai sedekah, karena sedekah kan seharusnya dari harta yang memang hak kita.

Eko

Popular posts from this blog

Menuntut Kejahatan Outsourcing

Konsultasi Kesehatan Gratis

Selamat Datang Pemimpin Baru Jakarta